Kesehatan Gigi dan Mulut

 

Penyakit Gigi dan Mulut dan Diabetes Mellitus

  

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang menjadi tantangan di dalam dunia kesehatan. Diabetes mellitus merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menyebabkan 1,6 juta kematian di dunia pada tahun 2010. Diabetel mellitus berhubungan dengan metabolisme kadar glukosa dalam darah. 

Diabetes mellitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi hormon insulin oleh kelenjar pankreas. Diabetes mellitus merupakan penyakit yang paling banyak menyebakan terjadinya penyakit lain (komplikasi). Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah meninggi secara terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.

Gejala yang timbul pada penderita diabetes mellitus berbeda-beda. Terdapat juga penderita diabetes mellitus yang tidak menunjukkan gejala apapun. Gejala akut pada penderita diabetes mellitus meliputi polipaghia (banyak makan), polidipsia (banyak minum), poliuria (banyak kencing), berat badan turun dengan cepat walaupun nafsu makan bertambah (5-10kg dalam 2-4 minggu), dan mudah lelah. Gejala kronis pada penderita diabetes mellitus meliputi kesemutan, kulit terasa kebas dan muncul rasa terbakar atau seperti tertusuk jarum, kram, mudah lelah, mudah mengantuk, pandangan mulai kabur, kemampuan seksual menurun, keguguran bahkan kematian pada janin, serta berbagai kelainan yang muncul di rongga mulut.

Manifestasi pada penyakit Diabetes Mellitus adalah xerostomia yang merupakan suatu kondisi dimana mulut terasa kering akibat terjadinya penurunan sekresi saliva di rongga mulut oleh kelenjar saliva atau sering disebut dengan hiposalivasi. Penderita xerostomia umumnya dapat merasa kesulitan dalam mengunyah, menelan, berbicara, mengecap, serta merasakan sakit pada lidah.

Penurunan produksi saliva pada pasien diabetes mellitus dipengaruhi oleh penuaan, kadar glukosa dalam darah, hiperglikemia berkepanjangan, serta polyuria yang dapat menyebabkan dehidrasi yang akan memicu penurunan produksi saliva. Penurunan laju alir saliva diduga dipicu oleh efek samping penggunaan obat-obatan seperti misalnya penggunaan obat metformin

Komentar